Contoh Puisi Tema Sumpah Pemuda
SUMPAH PARA BOCAH
Oleh:Dedy Yanwar Elfani
Bukanlah kata-kata hampa yang terlontar
Bukan pula kalimat kosong tanpa nalar
Mereka telah mengikatkan jiwa-jiwa dengan penuh sadar
Satukan perbedaaan dalam keteguhan ikrar
Mereka tahu,sumpah bukanlah mainan
Sumpah adalah janji suci di haribaqan Tuhan
Namun para pemimpin itu kamu lihatlah
Peremainkan sumpah tak ubahnya seperti bocah
Para pemuda bersumpah dengan tiga janji
Dengan segenap darah juang mereka tepati
Kini ratusan janji diobral dalam pemilihan
Sekedar kepalsuan agar tahta mampir kepangkuan
Bahkan para bocah yang bersumpah dengan kepolosan
Tak sampai hati terucap sumpah karena kepalsuan
Sedang para bocah yang menari-nari di gelanggang kuasa
Lebih rendah dari bocah sekolah,telah buta mata hatinya
ADAKAH MEREKA BANGGA PADAKU?
Oleh:Dedy Yanwar Efendi
Hari ini latah kubahagia
Bersorak ramai mendendang nada
Memperingati sumpah pemuda
Yang kutahu mereka adalah pahlawan
Berjasa bagi negeri,memerdekakan ibu pertiwi
Terhenyak kudengar seruan-seruan pengeras suara
Orang-orang itu mengajak pemuda meneruskan perjuangan
Terbesit olehku,andai mereka masih hidup sampai hari ini
Akankah mereka bangga kepadaku?
Para pahlawan bermandikan darah di medan perang
Akupun meneruskan perjuangan
Berdara-darah di medan tawuran
Para pahlawan berorasi menggetarkan tanah lapang
Akupun meneruskan perjuangan
Berteriak lantang dan berjoget di panggung hiburan
Adakah mereka bangga padaku?
Para pahlawan berurai air mata dalam keharuan
Akupun meneruskan perjuangan
Tersedu-sedu di depan adegan roman picisan
Para pahlawan berjanji setia terhadap bangsa
Akupun meneruskan perjuangan
Bersumpah setia kepada orang yang beruang
Adakah mereka bangga kepadaku?
Para pahlawan mati-matian mempertahankan kedaulatan
Akupun meneruskan perjuangan
Kugadaikan kekayaan bumi kepada negara adidaya
Pada pahlawan hidup sederhana dan bersahaja
Akupun meneruskan perjuangan
Hidup bersahaja dengan puluhan mobil sport berjejer di
garasi
Adakah mereka bangga kepadaku?
Para pahlawan mencurahkan semua hidupnya untuk rakyat
Akupun meneruskan perjuangan
Kukuras semua harta rakyat untuk memperkaya diri
Para pahlawan dengan keras memperoleh pendidikan untuk
kemajuan jaman
Akupun meneruskan perjuangan
Aku beli ijazah pendidikan tinggi untuk kupajang dalam titel
namaku
Adakah merek abangga kepadaku?
MENULARKAN BAHASA
Oleh:Sandza
Di sela deru hingar klakson saling berlarian
Kulihat sebulir bening rintik di pelupuk Pertiwi
Menyaksikan alunan nada-nada bahasa kita digadaikan
Ditukar dengan rangkaian aksara penghujung “s”
Cis... Cis... Cis...<
Kosakata itu yang kerap menggedor daun telinga
Padahal,hamparan rambut dan biji mata mereka peka
Sama denganku yang mempersembahkan tangis pertama di
pangkuanmu,Pertiwi
Ah,Pertiwi...
Akan kuseka genang kesedihan yang meluap di kolam kalbumu
Dengan menularkan diksi-diksi dalam seperangkat cerita
tentang pahlawan negeri
Kepada raut-raut paras polos calon pengabdimu
Walau lidah mereka lebih lentur mengurai “no” daripada tidak
DARAH PERJUANGAN
Oleh:Ferry Riawan
Tertindas di dalam kejam negara
Tanah airku
Republik Indonesia
Dicaci maki oleh bangsa penjajah
Indonesia tak berdarah dusta
Bermanis di wajah
Di belakang menyiksa jiwa
Darah perjuanagan
Untuk manusia berparas kejam
Semena-mena merusak negara
Darah perjuanagan
Dilupakan dan dihempas oleh para pemuda
Pejuang Indonesia bersemangat
Maju terus hingga titik darah penghabisan
IBUKU MALANG
Oleh:Wahyuni Sii
Yhunyun
Darah tak lagi merah
Tulang tak lagi putih
Kini kau terluka ibu
Wajahmu di lumuri duka
Bahasamu mengaung tanpa makna
Kau sakit Ibu
Senyumu tak semanis dulu
Hanya lukis kesedihan yang ada di sana
Dan
Ujung badikku tak mampu mengukir bahagia untuk masa depanmu
Dan
Losariku tak sanggup meniupkan angin kesejukakan untuk tidur panjangmu
Kau benar_benar dirundung sedih
Dan
Ibuku malang
Dan ternyata
Aku yang memberi racun pada gelas anggur kesayanganmu
Hingga kematian semakin dekat menjemputmu
PEMUDA BERSATULAH MEMBANGUN INDONESIA
Wahai pemuda ...
Semanagt berjuang dalam dekapan sumpah pemuda
Mencintai dengan sepenuhnya tanah air Indonesia
Menjaga keutuhan bangsa dengan sebaik-baiknya penjagaan
Jadilah pemuda yang siap siaga dalam menlenyapkan kejahatan
Pemuda adalah tonggak berdirinya suatu bangsa
Jangan kau biarkan tanah air bercerai berai
Amankan dari serangan orang yang bertopeng belang
Terus terawasi hingga dari kejauhan ujung negeri
Bentang terus kekuatan sayap-sayap panjimu
Jagalah persatuan dan kesatuan yang menjadi kekuatan
Saling menguatkan dalam proses penegakan seutuhnya
Pemuda hebat rela membela kebenaran yang berlandaskan
kedaulatan
Tanpamu bangsa ini akan perlahan runtuh nyaris rubuh
Pemudanya tak lagi kokoh dalam menguatkan
Pemudanya tak lagi kokoh dalam menguatkan
Pemberontakan seakan siap melenyapkan kekuasaan
Musuh-musuh bergandengan menjadi satu siap menyerbu
Wahai pemuda ...
Bersatuan dalam dekapan cinta tanah iar sesungguhnya
Bumi pertiwi yang telah berpenghuni nyaman
Tak rela jika harus terjadi lagi penindasan
Teruslah membela dalam hal kebenaran nyata
PERSATUAN YANG SEUTUHNYA
Kami putra dan putri Indonesia tombak besar negara
Anak panah runcing yang siap menembus tepat sasaran
Jiwa bergejolak membangkitkan persatuan ciptakan peradapan
Bersatu dalam pemuda kokoh sang pembela
Kami pemuda hebat bukan hanya pintar bicara debat
Kami pemuda tangguh bukan perakit bom untuk meruntuh
Kami pemuda cerdas bukan yang selalu berpikir cemas dan
malas
Kami pemuda pemberani bukan yang selalu bertindak karena
dibeli
Tapi kami adalah pemuda yang sesungguhnya mencintai tanah
air
Pemuda yang seperti
lampu selalu menerangi kegelapan
Pemuda yang teduh memberikan perlindungan terhadap rekyatnya
Pemuda yang sopan sehingga segala mudah terlewatkan
Kami putra dan putri Indonesia bukan pemuda perusak
Apalagi mengacaukan permasalahan negeri sampai mengotori
Sungguh tiada bakti yang sesungguhnya lagi
Semua hanya teringkari dengan janji yang diucapkan
Akan kami guncangkan dunia dengan kekuatan yang sesungguhnya
Agar terkalahkan dengan suara bom atom yang terbahaya
Simpan rapat dalam perjanjian pemuda Indonesia
Dan kuatkan tulang putihku untuk maju
Sampai Indonesia menyeru berderai darah