Contoh Naskah Puisi Sedih, Puisi Menyentuh Hati, Dll
Contoh Naskah Puisi Sedih, Puisi Menyentuh Hati, Dll. Kesedihan memang selalu
mewarnai di dalam kehidupan bukan hanya kebahagiaan saja. Namun kita tidak
boleh terlalu larut didalam kesedihan itu sendiri. Banyak hal yang dapat
dilakukan untuk menyampaikan isi hati misalnya melalui sebuah puisi dan lain
sebagainya. Nah buat sobat yang sedang mencari bahan untuk membuat puisi sedih,
galau dan lain sebagainya berikut dibawah ini dapat sobat jadikan sebagai bahan
referensi silahkan simak secara lengkap berikut ini:
Air mata bercerita
Sejenak nafasku terhenti
ketika sadar engkau telah
pergi
usai sudah semua cerita
kini cinta telah binasa
air mata berlinang di pipi
Ku biarkan air mata bercerita
ungkap luka yang tak tampak
oleh mata
sampaikan derita yang tak
mampu diucap lewat kata
ceritakan luka di sudut hati
Air mataku tersesat dalam
lantunan sendu
manangisi kekasih hati yang
telah berlalu
tiap derai air mata yang
membeku adalah doaku
yang mengiringi tiap langkah
kaki ku
diujung pilu berteman sunyi
ingin aku berlari enyahkan
rasaku yang enggan pergi
Aku seperti berjalan diantara
semak berduri
betapa rasa ini menyayat hati
saat aku terjatuh
saat aku terhempas
mengapa engkau hanya terpaku
diam membisu
laksana hembusan angin lalu
wahai cinta
dimanakah kau sembunyikan rasa
itu
wahai duka
berpalinglah atas apa yang aku
rasa
meleburlah bersama mata yang
terpejam
ucapkan salam pada mimpi yang
kelam
Tangisan dari langit
Ketika senja tak lagi
mempesona
bunga-bunga lalu menemani
jiwa-jiwa yang sepi
menemani jiwa-jiwa yang
terluka
Ketika indahnya cinta tak lagi
terasa
yang tersisa hanyalah duka
dalam diam aku menunggu
ku pandang awan begitu kelabu
langitpun tak lagi biru
sinar sang surya terhalang
mega
rintik-rintik gerimispun mulai
mungandang
tetesan air membasahi pipi
kini hujan mulai menerpa
aku bertanya
apakah langit menangis untukku
Aku dan duka
Wahai duka
mengapa engkau tersenyum
kepadaku
menggiring pada sisi rapuhku
tak bosankahkah engkau
menyelinap doantara celah hati ini
wahai duka
mengapa engkau terus
membelengguku
menjerat dalam gelap
tak taukah begitu bencinya aku
atas hadirmu
wahai duka
enyahlah dari celah relung
hatiku
bawalah semua rasamu
terkuburlah bersama kenangan
masa lalu
bebaskan aku atas jerat
belunggumu
biar ku sambut senyum yang
menantiku
Tinggal harapan
Kau terbangkan anganku begitu
tinggi
hingga menembus langit biru
Engkau jua yang hempaskanku
benamkan ku kedasar bumi
sinar rembulan yang menghias
malam
mulai pudar di telan kegelapan
pupuslah semua angan
kini harapan tinggal kenangan