Kegiatan Manusia Dan
Dampak Yang Dapat Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati
Kegiatan Manusia Dan DampakYang Dapat Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati. Aktifitas Manusia Dapat
Menurunkan Keanekaragaman Hayati Aktifitas manusia dapat menurunkan
keanekaragaman hayati. Hingga saat ini, berbagai jenis tumbuhan dan hewan
terancam punah dan beberapa di antaranya telah punah. Sebagai contoh, Australia
selama 20 tahun telah kehilangan 41 jenis mamalia, 18 jenis burung, reptilia,
ikan, dan katak, 200 jenis invertebrata, dan 209 jenis tumbuhan. Sementara itu,
Indonesia kehilangan beberapa satwa penting, misalnya harimau bali. Saat ini
hewan tersebut tidak pernah ditemukan lagi keberadaannya, alias kemungkinan
sudah punah. Hewan-hewan seperti badak bercula satu, jalak bali, dan
trenggiling juga terancam punah. Belum lagi beberapa jenis serangga, hewan
melata, ikan, dan hewan air, yang sudah tidak ditemukan lagi di lingkungan
kita. Kepunahan keanekaragaman hayati diduga disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu sebagai berikut:
contoh gambar penebangan liar |
1. Perusakan Habitat Habitat
didefinisikan sebagai daerah tempat tinggal organisme. Kekurangan habitat
diyakini manjadi penyebab utama kepunahan organisme. Jika habitat rusak maka
organisme tidak memiliki tempat yang cocok untuk hidupnya. Kerusakan habitat
dapat diakibatkan karena ekosistem diubah fungsinya oleh manusia, misalnya
hutan ditebang dijadikan lahan pertanian, pemukiman dan akhirnya tumbuh menjadi
perkotaan. Kegiatan manusia tersebut mengakibatkan menurunnya keanekaragaman
ekosistem, jenis, dan gen. Selain akibat aktifitas manusia, kerusakan habitat
juga dapat diakibatkan oleh bencana alam misalnya kebakaran, gunung meletus,
dan banjir. Perusakan terumbu karang di laut juga dapat menurunkan
keanekaragaman ayati laut. Ikan-ikan serta biota laut yang hidup bersembunyi di
dalam terumbu karangtidak dapat lagi hidup dengan terntram, beberapa di
antaranya tidak dapat menetaskan telurnya karena terumbu karang yang rusak.
Menurunnya populasi ikan akan merugikan nelayan dan mengakibatkan harga ikan
meningkat. Kehidupan para nelayan menjadi terganggu.
2. Penggunaan Pestisida Yang
termasuk pestisida misalnya insektisida, herbisida, dan fungisida. Pestisida
yang sebenarnya hanya untuk membunuh organisme penggangu (hama), pada
kenyataannya menyebar ke lingkungan dan meracuni mikroba, jamur, hewan, dan
tumbuhan lainnya.
3. Pencemaran Bahan pencemar
juga dapat membunuh mikroba, jamur, hewan dan tumbuhan penting. Bahan pencemar
dapat berasal dari limbah pabrik dan limbah rumah tangga.
4. Perubahan Tipe Tumbuhan
Tumbuhan merupakan produser di dalam ekosistem. Perubahan tipe tumbuhan
misalnya perubahan dari hutan hujan tropik menjadi hutan produksi dapat
mengakibatkan hilangnya tumbuh-tumbuhan liar penting. Hilangnya jenis-jenis
tumbuhan tertentu dapat menyebabkan hilangnya hewan-hewan yang hidup bergantung
pada tumbuhan tersebut.
5. Masuknya Jenis Tumbuhan dan
Hewan Liar Tumbuhan atau hewan liar yang masuk ke ekosistem dapat berkompetisi
bahkan membunuh tumbuhan dan hewan asli.
6. Penebangan Penebangan hutan
tidak hanya menghilangkan pohon yang sengaja ditebang, tetapi juga merusak
pohon-pohon lain yang ada di sekelilingnya. Kerusakan berbagai tumbuh-tumbuhan
karena penebangan akan mengakibatkan hilangnya hewan. Jadi, penebangan akan
menurunkan plasma nutfah.
7. Seleksi Secara tidak
sengaja perilaku kita mempercepat kepunahan oraganisme. Sebagai contoh, kita
sering hanya menanam tanaman yang kita anggap unggul misalnya mangga gadung,
mangga manalagi, jambu bangkok. Sebaliknya kita menghilangkan tanaman yang kita
anggap kurang unggul, misalnya mangga golek, nangka celeng. Menurunnya
keanekaragaman hayati menimbulkan masalah lingkungan yang akhirnya merugikan
manusia. Misalnya, penebangan hutan mengakibatkan banjir. Hewan-hewan yang
hidup di dalam hutan misalnya babi hutan, gajah, kera, menyerang lahan
pertanian penduduk karena habitat mereka semakin sempit, dan makanan mereka
semakin berkurang. Menurunnya populasi serangga pemangsa (predator) karena
disemprot dengan insektisida mengakibatkan terjadinya ledakan populasi serangga
yang dimangsa. Jika serangga ini memakan tanaman pertanian, maka ledakan
serangga tersebut sangat merugikan petani.
B.Aktifitas Manusia yang Meningkatkan
Keanekaragaman Hayati Tidak semua aktifitas manusia berakibat menurunkan
keanekaragaman hayati. Ada juga aktivitas yang justru meningkatkan
keanekaragaman hayati. 1. Penghijauan Kegiatan penghijauan meningkatkan
keanekaragaman hayati. Kegiatan penghijauan tidak hanya menanam tetapi yang
lebih penting adalah merawat tanaman setelah ditanam.
2. Pembuatan Taman Kota
Pembuatan taman-taman kota selain meningkatkan kandungan oksigen, menurunkan
suhu lingkungan, mamberi keindahan, juga meningkatkan keanekaragaman hayati.
3. Pemuliaan Pemuliaan adalah
usaha membuat varietas unggul dengan cara melakukan perkawinan silang. Usaha
pemuliaan akan menghasilkan varian baru. Oleh sebab itu pemuliaan hewan dan
tumbuhan dapat berfungsi meningkatkan keanekaragaman gen. Aktifitas Manusia
untuk Melestarikan Keanekaragaman Hayati Hewan atau tumbuhan langka dan rawan
punah dapat dilestarikan dengan pembiakan secara in situ dan ex situ.
1. Pembiakan secara in situ
adalah pembiakan di dalam habitat aslinya. Misalnya mendirikan Cagar Alam Ujung
Kulon, Taman Nasional Komodo.
2. Pembiakan secara ex situ
adalah pembiakan di luar habitat aslinya, namun suasana lingkungan dibuat mirip
dengan aslinya. Misal penangkaran hewan di kebun binatang (harimau, gajah,
burung jalak bali)
Baca lainnya: