Naskah Teks Contoh Pidato Agama Islam
Kemuliaan Wanita
Naskah Teks Contoh Pidato Agama Islam Kemuliaan Wanita. Pada postingan artikel kali
ini kami akan berbagi contoh pidato Islam dengan tema kemuliaan wanita. Pidato
dibawah ini adalah hasil pilihan kami yang kami dapatkan dari berbagai
sumber media online yang kami anggap
sangat bagus dan juga bermanfaaat khususnya untuk diri sendiri dan bagi orang
banyak. Bagi anda yang sedang mencari contoh pidato dengan tema Kemuliaan
Wanita, contoh di bawah ini sangat
sesuai dan dapat anda jadikan sebagai referensi, silahkan simak selengkapnya di
bawah ini:
Untuk contoh pembukaan pidato/mukadimah Klik disini
Naskah Teks Contoh Pidato Dengan Tema Kemuliaan Wanita
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Puji dan syukur marilah kita panjatkan
kehadirat ilahi Rabbi, atas karunia-Nya kita bisa sama-sama berkumpul dalam
rangka thalabulilmi, mencari ilmu. Serta kita bisa bersilaturahim, bertatap
muka di majlis yang mulia ini dalam kadaan aman fi amanillah, sehat wal afiat.
Mudah-mudaham setiap derap langkah bisa membuahkan pahala bagi kita semua, bisa
menjadi penghapus dosa dan pengangkat derajat di hadapan Allah Swt.
Taklupa semoga shalawat serta salam senantiasa
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw., kepada keluarganya,
sahabatnya, para tabi’in, tabiut tabiahum, kepada kita semua, serta kepada
seluruh umatnya hingga akhir zaman yang menjadikannya sebagai uswatun hasanah,
suri tauladan yang baik.
Bapak, Ibu yang dirahmati Allah, Sesungguhnya
agama Islam sangat memuliakan dan mengagungkan kedudukan kaum perempuan, dengan
menyamakan mereka dengan kaum laki-laki dalam mayoritas hukum-hukum syariat,
dalam kewajiban bertauhid kepada Allah, menyempurnakan keimanan, dalam pahala
dan siksaan, serta keumuman anjuran dan larangan dalam Islam.
Allah Ta’ala berfirman,
“Barangsiapa
yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia
orang yang beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak
dianiaya walau sedikitpun” (QS an-Nisaa’:124).
Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman,
“Barangsiapa
yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di
dunia), dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat)
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS
an-Nahl:97). [Lihat keterangan syaikh Bakr Abu Zaid dalam kitab “Hiraasatul
fadhiilah” (hal. 17)].
Sebagaimana Islam juga sangat memperhatikan
hak-hak kaum perempuan, dan mensyariatkan hukum-hukum yang agung untuk menjaga
dan melindungi mereka.[Lihat kitab “al-Mar’ah, baina takriimil Islam wa
da’aawat tahriir” (hal. 6)].
Syaikh Shaleh al-Fauzan berkata, “Wanita
muslimah memiliki kedudukan (yang agung) dalam Islam, sehingga disandarkan
kepadanya banyak tugas (yang mulia dalam Islam). Oleh karena itu, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu
menyampaikan nasehat-nasehat yang khusus bagi kaum wanita, bahkan beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan wasiat khusus tentang wanita dalam
kutbah beliau di Arafah (ketika haji wada’). [Dalam HR. Muslim (no. 1218)]. Ini
semua menunjukkan wajibnya memberikan perhatian kepada kaum wanita di setiap
waktu…[ Kitab “at-Tanbiihaat ‘ala ahkaamin takhtashshu bil mu’minaat” (hal.
5)]..::
Tugas dan peran penting wanita.
Agungnya tugas dan peran wanita ini terlihat
jelas pada kedudukannya sebagai pendidik pertama dan utama generasi muda Islam,
yang dengan memberikan bimbingan yang baik bagi mereka, berarti telah
mengusahakan perbaikan besar bagi masyarakat dan umat Islam.
Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin berkata,
“Sesungguhnya kaum wanita memiliki peran yang agung dan penting dalam upaya
memperbaiki (kondisi) masyarakat, hal ini dikarenakan (upaya) memperbaiki
(kondisi) masyarakat itu ditempuh dari dua sisi:
– Yang pertama: perbaikan (kondisi) di luar
(rumah), yang dilakukan di pasar, mesjid dan tempat-tempat lainnya di luar
(rumah). Yang perbaikan ini didominasi oleh kaum laki-laki, karena merekalah
orang-orang yang beraktifitas di luar (rumah).
– Yang kedua: perbaikan di balik dinding (di
dalam rumah), yang ini dilakukan di dalam rumah. Tugas (mulia) ini umumnya
disandarkan kepada kaum wanita, karena merekalah pemimpin/pendidik di dalam
rumah, sebagaimana firman Allah Ta’ala kepada istri-istri Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam,
{وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا
تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى، وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ
وَآَتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ، إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ
لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا}
“Dan hendaklah
kamu tetap di rumahmu, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti
orang-orang Jahiliyah yang dahulu, dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan
taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan
dosa dari kamu, hai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya” (QS
al-Ahzaab:33).
Oleh karena itu, tidak salah jika sekiranya
kita mengatakan: bahwa sesungguhnya kebaikan separuh atau bahkan lebih dari
(jumlah) masyarakat disandarkan kepada kaum wanita.
Demikianlah pidato agama islam yang singkat
ini. Semoga contoh pidato/ceramah agama Islam tentang kemuliaan wanita ini bermanfaat, dan
jika ada kesalahan di dalamnya , maka hal itu karena khilaf dan keslahan kami mohon
maaf atas segala kekurangannya.
Bilahit taufiq wal hidayah. wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakatuhu.
Demikian artikel kali ini semoga apa yang kami
berikan ini berguna untuk semuanya. Jika terdapat kesalahan dan sebagainya
terutama dalam penulisannya kami mohon
maaf. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya. terimakasih